GenPI.co Jogja - Sebanyak 29 kelurahan di Kabupaten Bantul teridentifikasi rawan bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan daerah yang rawan bencana saat musim hujan.
“Kebutuhan yang kami perlukan, sudah teridentifikasi semua,” katanya dikutip dari Antara, Senin (17/10).
Abdul Halim mengungkapkan setiap kelurahan telah ada pos siaga darurat yang dikoordinasi BPBD dalam menghadapi musim hujan saat ini.
Adapun peralatan yang telah disiapkan dalam menghadapi ancaman bencana di antaranya perahu karet, pelampung, gergaji dan peralatan penanganan dampak bencana lainnya.
Menurut Abdul Halim, perlu ada persiapan yang matang dan serius dalam menghadapi ancaman bencana yang menyangkut nyawa warga Bantul.
“Kita tidak tahu bencana ke depan intentitas dan eskalasinya seberapa,” tuturnya.
Informasi dari BMKG yang diterimanya menyebut mulai 3 Oktober 2022 hingga Februari 2023, Bantul menghadapi hujan di atas rata-rata.
“Artinya tinggi dan ekstrem, sehingga berisiko terjadi bencana,” ujarnya.
Abdul Halim mengatakan BMKG melalui ilmu dan teknologinya pun telah memprakirakan puncak hujan terjadi pada Februari 2023.
“Pada kenyataannya, sering berbeda. Kadang signifikan, kadang tidak signifikan,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News