GenPI.co Jogja - Mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat inoasi berupa tongkat pintar multifungsi yang diperuntukkan membantu aktivitas lansia atau tunanetra.
Mahasiswi Fakultas Kedokteran UGM Johana Gracia mengatakan dia dan rekan-rekannya mengembangkan tongkat pinat karena empati terhadap lansia.
“Lansia rawan terjatuh, hingga bisa masuk rumah sakit. Tongkat pintar ini untuk membantu mereka beraktivitas,” katanya dikutip dari Antara, Minggu (18/9).
Tongkat pintar hasil inovasi ini diberi nama "In-SWALST" yang merupakan singkatan dari IoT Based Smart Walking Stick for Real Time Health Monitoring.
Johana mengembangkan tongkat ini bersama rekan mahasiswa lain di antaranya Kristian Bima Aryayudha, Kenniskiu Fortino Kurniawan, Abdul Adzim Iftikar Mardiansjah.
Kemudian ada Yovanti Trifa Mivea, Elmara Nugra Ristia, dan Fatma Tiara.
Tongkat ini mempunyai sejumlah fitur di antaranya sensor pendeteksi kesehatan berupa saturasi oksigen, detak jantung.
Lalu ada suhu tubuh yang terhubung langsung ke website In-SWALST secara real time.
“Data kesehatan bisa terukur melalui tongkat, kemudian masuk ke dalam website,” ujarnya.
Aryayudha menambahkan tongkat pintar juga akan bergetar ketika ada objek di depan pengguna dengan jarak sekitar 75 meter.
“Itu untuk menekan risiko jatuh,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News