Seni Jalanan, Aparat Seharusnya Tak Alergi Kritik Lewat Mural

02 Oktober 2021 15:00

GenPI.co Jogja - Ketua Program Studi Pengkajian Seni pertunjukan dan Seni Rupa SPS UGM Budi Irawanto menyebut mural merupakan seni jalanan yang bersifat visual.

Budi pun tak sepakat adanya penghapusan mural dengan menggunakan isu vandalisme atau dianggap mengganggu keindahan kota.

“Mural bagian dari seni jalanan, sangat dekat dengan kritik sosial dan politik. Tapi tidak semua mural bermuatan politik,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/10).

BACA JUGA:  Pertengahan Oktober UGM Berencana Kuliah Tatap Muka

Menurut Budi, mural sebenarnya lebih banyak mengekspresikan keindahan visual menggunakan medium dengan yang ada di jalan, dinding, dan bangunan arsitektur.

Budi mengajak seniman mural untuk membuat mural yang mampu membangun keindahan kota dengan baik.

BACA JUGA:  Kontes Robot Digelar di UGM, 278 Tim Unjuk Kebolehan

Meski berbagai mural juga berisi konten yang berupa kritik sosial dan politik kepada pemerintah sebagai bagian dari ekspresi.

Budi pun mengharapkan pemerintah atau aparat tidak alergi terhadap kritik sosial lewat mural.

BACA JUGA:  Top! MM UGM Berprestasi di Kancah Internasional

Budi mendukung penghapusan mural apabila berisi gambar ajakan kebencian dan provokasi serta tidak menampilkan karya seni yang sesungguhnya.

Menurutnya mural sebagai bagian dari seni sangat berkaitan erat dengan kondisi sosial dan politik yang ada di suatu masyarakat.

Seni sudah bergeser bukan lagi sebatas ekspresi individual dari senimannya, namun bagian ekspresi kolektif dan komunitas.

“Seni juga bagian upaya melakukan penyadaran karena memiliki muatan pengetahuan,” ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA