GenPI.co Jogja - Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah mengembangkan varietas padi pada Amphibi untuk menyiasati penurunan produksi padi akibat fenomena El Nino dan La Nina.
Tim yang diketuai oleh Taryono mengatakan produk padi ini memiliki julukan Gamagoro yang merupakan singkatan dari Gama Gogo Rancah.
“Gamagora ini sudah dilakukan uji multilokasi di 14 lokasi di seluruh Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Selasa (22/3).
Anggota peneliti lainnya Panjisakti Basunada mengungkapkan uji multilokasi ini dimaksudkan untuk memperoleh keunggulan pagi ini dibanding dengan padi sejenisnya yang sudah ditanam.
Keunggulan dari jenis padi ini, sementera ini bisa ditanam di lahan persawahan maupun lahan non sawah.
“Karena itu, disebut amphibi sebagai label agar berkesan bagi petani,” tuturnya.
Adapun untuk 14 lokasi itu berada di 9 provinsi, di antaranya di Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemudian juga Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan dan Halmahera Utara.
Panjisakti mengayakan ada kemampuan beradaptasi dan stabilis pada varietas ini.
“Siap dirilis nasional jika bagus di semua tempat. Jika hanya satu (tempat), maka hanya kultivar satu tempat saja,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News