Tradisi Perang Obor Diteliti, Terungkap Fakta Begini

13 September 2021 13:00

GenPI.co Jogja - Mahasiswa Filsafat dari UGM melakukan penelitian tradisi perang obor yang ada di Desa Tegalsambi,Tahunan, Jepara, Jawa Tengah.

Adapun mahasiswa itu di antaranya Ahmad S H Safikri, Naufal Ridhwan Aly, dan Muhammad Hasbul Wafi.

Seperti diketahui perang obor adalah atraksi dua pria saling memukulkan obor ke tubuh lawannya.

Tradisi ini sebagai bentuk syukur masyarakat setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahnya rezeki,kesehatan dan keselamatan.

Ahmad Safikri mengatakan terdapat nilai-nilai dalam Perang Obor yang sarat unsur spiritual yang dinilai mampu membendung paham materialisme.

Safikri mengungkapkan fakta yang didapatkan yakni tradisi Perang Obor mengandung nilai-nilai spiritual yang kental.

“Seperti rasa syukur kepada Tuhan, penghormatan terhadap nenek moyang, toleransi dan empati terhadap sesama,” katanya dalam keterangannya yang dikutip Senin (13/9).

Safikri menyebut tradisi Perang Obor masuk ke dalam tingkatan kejiwaan dan kerohanian yang bersifat tahan lama dan tidak dapat dibagi.

Nilai ini berkembalikan dengan materialisme yang nilainya dapat dibagi dan tidak tahan lama.

Oleh karena itu penelitian ini menurutnya memberikan refleksi bagi masyarakat terhadap fakta-fakta yang terjadi dewasa ini, khususnya paham materialisme.

Menurut Safikri, tradisi Perang Obor yang mengandung nilai-nilai spiritual potensial menangkal paham materialisme di Indonesia.

Sebab dalam tradisi Perang Obor terdapat bentuk penghormatan terhadap nenek moyang, toleransi dan empati terhadap sesama, dan kesetiakawanan.

“Nilai-nilai tersebut menggambarkan bentuk indigenous masyarakat setempat,” ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA