Epidemiolog UGM: Pembatalan PPKM Level 3 Bukan Keputusan Tepat

10 Desember 2021 00:00

GenPI.co Jogja - Walau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 selama libur Natal dan Tahun Baru dibatalkan pemerintah pusat, namun Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Satria Wirayama berharap pelaksanaan testing, tracing, treatment (3T) di setiap daerah tetap ditingkatkan.

“Program 3T harus tetap ditingkatkan, terutama testing dan tracing yang harus diperkuat dengan menambahkan kapasitas khusus,” ujarnya di Yogyakarta, melansir Antara, Jumat (9/12).

Bayu juga mengharapkan pemda untuk memastikan logistik di fasilitas kesehatan mencukupi, seperti aktivasi isolasi terpusat (isoter) dan rumah sakit lapangan, termasuk kepastian ketersediaan tenaga kesehatan.

BACA JUGA:  Pakar UGM: Praktik Pancasila Penting dalam Perkembangan Teknologi

Menurut peneliti Pusat Kedokteran Tropis UGM ini, pembatalan PPKM Level 3 dengan alasan kondisi COVID-19 sudah membaik dan vaksinasi di wilayah Jawa dan Bali yang mencapai target, dinilai tidak tepat.

Bayu berpendapat, Indonesia belum memenuhi target 40 persen populasi seperti yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

BACA JUGA:  Keren! UGM Sekarang Punya Co-Working Space di Perpustakaan

“Capaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia baru 37 persen populasi dengan kondisi belum merata, seperti jumlah vaksinasi lansia yang masih kurang dibandingkan dengan masyarakat umum maupun pekerja,” katanya.

Meski demikian, Bayu menganggap masih ada kebijakan yang bisa diadopsi untuk membatasi mobilitas masyarakat.

BACA JUGA:  Mahasiswa S3 UGM Meneliti Keong, Tempe, Kelor, Apa Hasilnya?

Seperti, hanya orang yang berstatus vaksin lengkap yang bisa bepergian dengan pesawat dan transportasi lainnya, ditambah tes antigen 1x24 jam.

“Ini bagus untuk membatasi mobilitas masyarakat yang belum mendapatkan vaksin karena risikonya lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah divaksin,” tuturnya.

Menurut Bayu, aturan perjalanan internasional juga harus diperketat, sehingga bisa mengurangi risiko terjadinya penularan COVID-19 karena kasus dari luar negeri.

Tak hanya itu, walau mobilitas masyarakat dibatasi, kendaraan pribadi juga memiliki potensi lolos dari pembatasan.

Bayu juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan 5M, lalu memperketat dan konsisten menggunakan aplikasi Peduli Lindungi saat beraktivitas selama libur Natal dan Tahun Baru.

“Ada atau tidaknya PPKM Level 3, hal terpenting yaitu konsisten dan membatasi mobilitas bagi masyarakat yang belum divaksin, peningkatan 3T saat periode mobilitas masyarakat diprediksi meningkat, mempercepat vaksinasi, dan memperluas cakupan vaksinasi, serta disiplin 5M,” imbuhnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA