GenPI.co Jogja - Mahasiswa program doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), Universitas Gadjah Mada (UGM), Fery Lusviana Widiany mengungkapkan dirinya tengah meneliti pembuatan makanan pengganti suplemen dengan bahan campuran keong sawah, tempe, dan daun kelor.
Menurutnya pembuatan formula makanan pengganti suplemen yang diklaim efektif ini berkualitas dan murah serta mampu memperbaiki kualitas pasien hemodialisis atau cuci darah.
Dalam penelitiannya itu, dirinya menganalisis efektivitas pengaruh terhadap status gizi, imun, dan inflamasi pada pasien hemodialisis.
“Dengan memanfaatkan keong sawah, tempe, dan daun kelor, memiliki kandungan gizi di masing-masing bahan, ketersediaan bahan, dan harganya juga murah,” katanya saat ujian terbuka program doktor FKKMK UGM secara daring, mengutip laman UGM, Rabu (8/12).
Dosen Universitas Respati Yogyakarta ini juga menjelaskan jika keong sawah memiliki sumber protein, kalsium, dan vitamin D aktif yang sangat potensial.
Sedangkan tempe kaya akan kandungan protein, kalsium, isoflavon, arginin, asam amino rantai cabang, asam linoleat dan asam linolenat lebih tinggi dibanding sumber protein lainnya.
Untuk daun kelor, mengandung protein, zat besi, kalsium, fosfor, vitamin C, b karoten, flavonoid, asam karbonat, karotenoid dan fenol.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito yang melibatkan 50 pasien hemodialisis.
“Hasilnya, pemberian formula dukungan gizi oral bisa menaikkan massa otot dan menurunkan skor indeks malnutrisi secara drastis,” tutupnya.
Formula pengganti makanan tersebut juga dapat meningkatkan kadar kalsium, igG, menurunkan kadar fosfat, dan menurunkan kadar hsCRP. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News