Kemenag Siapkan Fasilitas Ramah Disabilitas di Satuan Pendidikan

03 Desember 2021 14:30

GenPI.co Jogja - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Gedung Prof. Soenardjo, Jumat (3/12).

Dalam pembukaan, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis), Kementerian Agama (Kemenag), M. Ali Ramdhani mengingatkan semua satuan pendidikan yang berada di Kemenag untuk tidak menolak anak berkebutuhan khusus atau difabel.

Menurutnya, satuan pendidikan seperti raudhatul athfal (RA) sampai perguruan tinggi keagamaan harus ramah kepada anak difabel.

BACA JUGA:  Mahasiswa UIN Suka Yogyakarta Diimbau Ramaikan Kuliah Tatap Muka

“Justru kita bertanya, sejauh mana kita bisa memberi yang terbaik bagi mereka,” katanya melansir Antara, Jumat.

Ali menganggap anak difabel harus dihargai, dihormati, dan diperlakukan secara adil di lingkungan sekolah.

BACA JUGA:  UIN Suka Sulap Lahan Budi Daya Jamur Jadi Kawasan Lebih Produktif

Karena itu, Kemenag pun memulai menjalankan program sekolah ramah disabilitas bagi sekolah yang berada di bawah naungan Ditjen Pendis.

Saat ini, lanjut Ali, Ditjen Pendis tengah memetakan untuk membangun infrastruktur penunjang bagi difabel yang didampingi pakar disabilitas.

BACA JUGA:  Top! 3 Mahasiswa UIN Suka, Pamer Sabun Penetralisasi Liur Anjing

Dengan adanya infrastruktur penunjang tersebut, Ali mengingatkan satuan pendidikan untuk berkomitmen dalam menjaga dan menggunakan fasilitas itu.

Jika kebijakan dan fasilitas sudah tersedia, semua satuan pendidikan di bawah Kemenag diharapkan dapat menerapkan dan membudayakan nilai-nilai pendidikan Islam kepada para difabel.

“Hal ini jangan sampai hanya menjadi artefak kebijakan, tetapi harus melaksanakannya dengan konsisten,” ujarnya.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin menyebutkan, jika pihaknya sudah menerapkan kebijakan dari Kemenag sejak 2007.

Menurutnya, selain di lingkup akademik, kebijakan adil bagi difabel juga harus dilakukan di unit pelayanan masyarakat.

“Difabel itu bukan soal ilmu atau akhlak, tetapi soal kenyataan hidup,” tuturnya.

Universitas, menurutnya, harus berkontribusi kepada masyarakat lapisan masyarakat, khususnya para difabel.

“Tuhan menciptakan difabel bukan untuk dihindari, tetapi untuk diakomodir dan diafirmasi,” tutupnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA