GenPI.co Jogja - Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi protein venom ubur-ubur untuk menghambat penyakit kanker payudara yang banyak diderita perempuan.
Kelima mahasiswa UGM itu, terdiri dari Aden Arrafif Bahtiarsyah, Muhamad Rafli, Sylvia, dan Khintan Maulin (Biologi UGM 2018), serta Rachmat Febriansyah (Farmasi UGM, 2019).
Mereka menganalisis protein venom dan melakukan pengujian prediksi kepada komputer (in silico) untuk menghambat kanker payudara.
“Ubur-ubur memiliki kandungan utama seperti protein, vitamin, dan mineral melimpah,” kata ketua tim, Aden, mengutip laman UGM, Rabu (1/12).
Selain itu, menurut Aden, dalam ubur-ubur juga mengandung protein venom dari sel nematosista yang berpotensi sebagai pengobatan alternatif.
Venom ubur-ubur, terdiri dari peptida, enzim, neurotoksin, sitolisin, dan hemolisin.
Protein itu juga mengandung senyawa antimikroba, anti oksidatif, antikoagulan, antitumor, dan sitotoksik.
“Rincian kandungan umum berupa crude venom, phospholipase A2, dan metalloprotease yang berfungsi baik dalam pertahanan untuk mengurangi migrasi sel kanker payudara,” paparnya.
Sylvia mengatakan, salah satu reseptor yang berperan dalam penyakit kanker payudara yaitu reseptor Estrogen alfa (ER-α).
Menurutnya, reseptor itu perlu dihambat dengan pengujian komputer.
Karena itu, dalam penelitian kali ini protein venom dari ubur-ubur disandingkan dengan ER-α, kemudian mereka melihat reaksi keduanya secara in silico.
“Bioaktivitas dari protein venom ubur-ubur ini bermanfaat sebagai imunostimulator, antikoagulan, pereda nyeri, dan antihipertensi, tetapi juga bermanfaat juga secara fungsional dalam pengendalian kanker,” pungkasnya.
Penelitian ubur-ubur untuk menghambat kanker payudara itu dilakukan pada 1 Juni-15 September 2021 dengan bimbingan dari dosen Fakultas Biologi, Lisna Hidayati. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News