Pakar UGM Menduga COVID-19 Juga Serang Saluran Pencernaan Manusia

01 Desember 2021 14:30

GenPI.co Jogja - Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. drh. R. Wasito mengungkapkan, coronavirus mengalami ribuan mutasi di kelelawar hingga menyebabkan tertularnya manusia dan menyebabkan SARS dan MERS.

“Saat ini  masih dicari kenapa bisa terjadi mutasi berulang sampai beribu kali dalam sirkulasi darah dan dalam sel jaringan kelelawar yang kini masih menjadi misteri, tapi tidak semua kelelawar memiliki corona,” katanya mengutip laman UGM, Rabu (1/12).

Hal itu dia katakan dalam webinar bertajuk Merdeka COVID-19 yang digelar Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Rabu (30/11).

BACA JUGA:  Keren Habis! 4 Mahasiswa UGM Sulap Larva Lalat Jadi Pakan Kucing

Dalam penelitian yang dilakukannya sejak 1988 tentang coronavirus, pada hewan ternak besar, unggas, dan hewan kecil.

Warsito mengungkapkan jika awalnya virus ini tidak menular ke manusia.

BACA JUGA:  Dosen UGM Sebut Keberagaman Masyarakat Jadi Tantangan Indonesia

Namun, gejala yang ditimbulkan dari hewan yang terinfeksi coronavirus pada umumnya menyerang saluran pernapasan.

Akan tetapi, tidak sedikit pula yang menyerang saluran pencernaan hewan.

BACA JUGA:  Canggih! 3 Mahasiswa UGM Rancang Konsep Bisnis Ubin Listrik

Warsito menduga, penelitian yang dilakukan pada 1988 itu juga terjadi pada COVID-19.

Umumnya, COVID-19 akan menyerang saluran pernapasan manusia yang menyebabkan batuk, pilek, hingga sesak napas.

Namun, dirinya menduga, kemungkinan COVID-19 juga menyerang saluran pencernaan dan menyebabkan diare akut.

Menurutnya, hal itu sama dengan yang terjadi dengan hewan yang terpapar coronavirus.

“Sekarang ini lewat pernafasan, namun bisa saja nantinya lewat tinja karena mengalami diare. Saya sudah menduga lama,” ujarnya.

Sejak meneliti coronavirus pada hewan pada 33 tahun lalu, ukuran virus ini hanya 0,1 mikron.

Dari ukurannya itu, menurutnya dapat menembus masker yang digunakan manusia.

Oleh karena itu, dirinya menyarankan untuk menjaga jarak minimal dua meter.

“Percuma jika kita memakai masker tapi jarak masih berdekatan dan bersentuhan karena ukuran virus yang kecil ini bisa keluar masuk masker,”  katanya.

Selain itu, kemampuan penetrasi COVID-19 sangat tinggi saat kondisi mengalami kepanikan atau stres.

“Hindari stres dengan jangan kagetan atau gumunan, tetap menjaga 6M, 3T, lingkungan yang kondusif dan selalu konsumsi suplemen vitamin,” tutupnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA