GenPI.co Jogja - Kalau kamu berobat ke klinik, seringkali kita akan diberi resep obat berjenis antibiotik.
Kepala Instalasi Farmasi dan Sterilisasi Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan, obat berjenis antibiotik sedikit berbeda dengan obat lainnya
Menurutnya, pemberian antibiotik memiliki tujuan khusus.
Selain itu, cara konsumsinya yang mengedepankan dimensi kepatuhan.
“Antibiotik merupakan obat yang bertujuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit,” katanya mengutip laman Resmi UGM, Kamis (30).
Hal itu dia katakan saat dalam talkshow itu dalam “‘Kepatuhan dalam Penggunaan Antibiotik - Tik Talk Eps.23,” yang digelar RSA UGM, Kamis (25/11).
Untuk menerapkannya, selama masa penyembuhan, jumlah antibiotik di dalam aliran darah harus dipastikan konsisten.
Karena itu, dosis antibiotik harus dikonsumsi dengan tepat.
“Kita harus menggunakan antibiotik itu (dalam) waktu yang harus tepat (sesuai ketentuan dokter) untuk menjamin efektifitasnya,” katanya.
Lalu, mengonsumsi antibiotik juga harus dilakukan pada waktu yang ditentukan oleh dokter.
“Karena kalau misalkan terlalu sebentar mengonsumsi antibiotik atau terlalu lama, hal itu bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi tubuh,” tuturnya.
Menurut Citra, jika pasien lalai atau lupa menjaga kepatuhan antibiotik, dirinya mentolerir mengkonsumsi paling lambat 1-2 jam.
Namun, jika terlambat mengonsumsinya hingga mendekati waktu konsumsi dosis kedua, dirinya melarang menggandakan meminum antibiotik dalam satu hari.
“Pada keesokan harinya, usahakan tidak terlewatkan lagi untuk mengonsumsi sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News