Guru Besar UGM Ungkap Alasan Munculnya Radikalisme di Indonesia

25 November 2021 15:30

GenPI.co Jogja - Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Subandi mengatakan, adanya radikalisme menandakan kurangnya spiritualitas di Indonesia.

“Kita lebih memfokuskan pada (pendidikan) agama, tapi kurang memperhatikan faktor spiritualitas (di dalamnya),” ujarnya, mengutip laman resmi UGM, Kamis (25/11).

Hal itu dia sampaikan dalam webinar ‘Pemikiran Guru Besar Universitas Gadjah Mada: Menuju Indonesia Maju 2045 Bidang Sosial Humaniora’, Senin (22/11).

BACA JUGA:  Cakep! Mahasiswa UGM Berhasil Juara Kontes Guppy Tingkat Nasional

Subandi menjelaskan, walau memiliki ketersinggungan yang sangat dekat, sebenarnya agama dan spiritualitas merupakan dua hal yang berbeda.

“Dalam kehidupan rohani seseorang, agama adalah bagian luar yang terlihat (eksoteris, lahiriah), sedangkan spiritualitas adalah bagian dalam (esoteris, batiniah),” katanya.

BACA JUGA:  Ciptakan Kampus Sehat, HPU UGM Dampingi 23 Perguruan Tinggi

Menurutnya Agama dapat berupa praktik peribadatan atau ritual, ajaran benar dan salah, dan lain sebagainya.

Sedangkan spiritualitas merupakan pengalaman subjektif individu terkait kesucian atau pencarian makna keberadaan manusia di dunia.

BACA JUGA:  Wakil Rektor UGM Ungkap Alasan Burung Sering Ganggu Penerbangan

“Spiritualitas itu lebih tepatnya adalah sebuah kesadaran,” tuturnya.

Dirinya juga mengatakan, setidaknya ada empat komponen dari spiritualitas atau kesadaran, yaitu kesadaran ketuhanan, diri, kemanusiaan, dan alam.

Subandi berharap, pendidikan spiritual dan agama dapat berjalan sejalan.

Menurutnya, selama ini pendidikan spiritual sering terabaikan, sehingga agama hanya berbentuk dogma dan ritual dalam masyarakat.

Dia pun mengandaikan agama tanpa spiritualitas bagaikan wadah tanpa isi.

Sebaliknya, jika spiritualitas tanpa agama merupakan isi yang tidak ditutupi oleh wadah.

“Karena spiritualitas itu kurang diperhatikan, maka agama cenderung bisa menjadi radikal, (sehingga) ini menjadikan potensi konflik SARA di Indonesia menjadi tinggi... (pendidikan) spiritualitas bisa menjadi solusi yang bisa (dilakukan),” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA