GenPI.co Jogja - Tim mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berinovasi membuat media pembelajaran matematika bernama GYFTAR.
GYFTAR merupakan singkatan dari Geometri Form Traditional Food Based on Augmented Reality.
Inovasi ini bertujuan untuk memudahkan para siswa belajar geometri yang selama ini dianggap paling sulit dipahami dibanding bidang lain di pelajaran matematika.
Salah seorang mahasisa dalam tim ini yakni Alfika Triayuningtiyas mengatakan tim memakai Augmented Reality (AR) sebagai inovasi media pembelajaran geometri.
“Kami padukan teknologi AR dengan budaya yaitu kearigan lokal makanan tradisional di Indonesia yang mulai ditinggalkan,” katanya dikutip dari laman resmi UAD, Selasa (23/11).
Alfika menyebut AR merupakan teknologi penggabungan secara real time terhadap digital konten yang dibuat komputer dengan dunia nyata.
AR juga memperbolehkan pengguna melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan terhadap dunia nyata.
Adapun cara kerja dari media pembelajaran ini, siswa terlebih dahulu menyiapkan print barcode sebagai target AR.
Siswa kemudian memindai barcode tersebut dengan ponsel pintarnya.
“Untuk memuncukan objek bangun ruang 3D, siswa memakai smartphone mengarahkan kameranya ke barcode itu,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News