Banjir Bandang di Kota Batu, Guru Besar UGM Ungkap Penyebabnya

06 November 2021 08:30

GenPI.co Jogja - Guru Besar Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Suratman mengatakan, gangguan ekosistem akibat alih fungsi lahan oleh manusia menjadi penyebab terjadinya banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (4/11)

"Banjir ini sebagai peringatan ekosistem yang terganggu oleh manusia," ujarnya melansir Antara, Sabtu (6/11).

Banjir tersebut terjadi karena ada desakan penggunaan lahan untuk pertanian maupun permukiman.

BACA JUGA:  Satwa Liar Terancam Punah, Dekan UGM Dorong Gencarkan Penelitian

Pengaruh tekanan penggunaan lahan, menurutnya, tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan dan kemampuan lahan.

"Perlu dilihat kalau sebagai daerah resapan air, kawasan lindung semestinya banyak pohon-pohonnya. Jadi harus mengendalikan keterbukaan lahan dan ada konservasi," tuturnya.

BACA JUGA:  Keren, UGM Duduki Urutan Pertama Kampus Terbaik di Indonesia

Dari sisi sistem tanah, menurutnya, kawasan Kota Batu memiliki lansekap yang rentan terjadi banjir.

Banyak wilayah yang terdiri dari lereng-lereng dan perbukitan.

BACA JUGA:  Innalillahi, 3 Guru Besar UGM Meninggal Dunia

Selain itu, banyak juga wilayah yang kemiringannya di atas 40 derajat dan tanah yang cukup tebal.

Beberapa kondisi tersebut, menurutnya, menjadi penyebab banjir.

Suratman juga mengungkapkan, kondisi Kota Batu yang memiliki suhu dingin dan lembap menjadikan massa batuan tanah aktif lapuk.

Sehingga, saat hujan deras tiba mengakibatkan banjir yang membawa material seperti lumpur dan sampah.

"Dari material vulkanik suburnya luar biasa. Secara ekonomi ini menggiurkan, tetapi secara risiko bencana mengkhawatirkan," ucapnya.

Suratman menambahkan, Indonesia harus waspada dengan isu perubahan iklim.

Menurutnya, persoalan hujan ekstrem lebih dari 3.000 milimeter per tahun dan pengaruh daerah pegunungan dengan elevasi tinggi patut menjadi perhatian bersama.

Pemerintah menurutnya harus mewaspadai gunung vulkanik dan tingginya proses alih fungsi lahan.

"Ini jadi peringatan terutama di Pulau Jawa, harus waspada karena banyak wilayahnya yang memiliki kondisi serupa dengan Batu, sehingga rentan banjir," tutupnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA