UNY Kerja Sama dengan Dunia Usaha Hadapi Industri 4.0

25 Oktober 2021 16:30

GenPI.co Jogja - Staf Khusus Kementerian Sekretariat Negara, Widya Priyahita Pudjibudojo mengatakan, sekolah merupakan tempat untuk mempelajari keahlian yang penting seperti mindset dan karakter, bukan hanya belajar tentang penguasaan konten.

“Ada beberapa keahlian yang harus dikuasai diantaranya berpikir kritis, kecerdasan emosional dan kreativitas,” ujarnya pada acara penandatanganan nota kesepahaman Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan dengan dunia usaha dan dunia industri yang digelar di Hotel UNY Jumat (22/10).

Sehingga, lanjutnya, dalam belajar bisa di kampus, luar kampus atau secara virtual dengan multi stakeholders yaitu, publik, swasta, akademisi, masyarakat sipil agar menjadi social enterpreneur.

BACA JUGA:  Tiga Mahasiswi UNY Terbitkan Buku Braille Cerita Rakyat

Widya juga mengingatkan, kolaborasi sebaiknya dilaksanakan dari hilir ke hulu, yaitu mengikuti kebutuhan riil baik itu kebutuhan pasar atau kebutuhan publik.

Dengan demikian hasil dari proses pendidikan, penelitian dan pengabdian senantiasa relevan.

BACA JUGA:  Top! Mahasiswa UNY Damping Warga Menoreh Kembangkan UMKM

Apalagi, lanjutnya, perubahan dunia digital saat ini merupakan imbas dari revolusi industri 4.0 yang meliputi internet of things, cyber physical dan bioteknologi yang diaplikasikan dalam bisnis, industri, pertanian, kesehatan dan sebagainya.

Selain itu,era disrupsi adalah hal yang tidak diduga, merupakan perpaduan antara revolusi teknologi dan revolusi model bisnis.

BACA JUGA:  Tanpa Medali, Mahasiswa UNY Puas Dapatkan Pengalaman di PON XX

Era ini mencakup cashless, paperless, e-ticketing atau digital marketplace.

“Siapa menyangka perusahaan taksi terbesar di dunia tidak memiliki armada mobil dan pengusaha compat disc menutup usahanya karena penikmat musik lebih suka mengunduh dari internet,” tutur Widya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNY, Prof. Siswantoyo berharap agar pertemuan ini dapat mencapai hal lebih baik yang menjadi keinginan bersama.

“Dengan kerja sama ini kami ngaruhke agar terjadi satu pemikiran bersama bagaimana menyatukan dunia kampus, kantor dan kampung dengan industri” papar Siswantoyo.

Menurutnya dalam program ‘Merdeka Belajar Kampus Merdeka’ banyak hal yang bisa disinergikan, baik itu pengiriman mahasiswa untuk belajar di perusahaan atau para industriawan menjadi dosen dengan agenda praktisi masuk kampus, sehingga tidak ada lagi sekat antara dunia usaha dunia industri dan kampus.

Jika itu sudah dilakukan, lanjutnya, bisa diracik dengan baik bahan dari kampus dan keinginan dari perusahaan. Karena pada saat ini kolaborasi, berpikir kritis dan komunikatif dapat mengakselerasi generasi emas masa depan.    

 Sementara itu, General Manager PT Wijaya Karya (Tbk) Pramusinto mengatakan, kehadiran para pengusaha kali ini ke UNY yaitu dalam rangka mendukung kampus tersebut menuju kolaborasi dengan dunia usaha dengan penandatanganan dan diskusi penguatan kerja sama.

Salah satu peserta, Ahmad Syaifuddin, People and Operation Manager PT Widya Intelektual Bangsa juga merasa gembira dengan adanya kerjasama ini karena dapat berkontribusi selain sebagai alumni juga sebagai perusahaan yang terjun dalam bidang start-up.

Ahmad Syaifuddin sendiri merupakan alumni dari Fakultas MIPA.

Selain itu, hadir juga 32 perusahaan dari segala bidang mulai industri konstruksi hingga start-up. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA