GenPI.co Jogja - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat Gunung Merapi meluncurkan 6 kali guguran lava pada Senin (11/10).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan guguran lava itu tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
“Jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya,” katanya dalam keterangannya pada Senin (11/10).
Dalam periode pengamatan itu, untuk pemantauan secara visual terlihat asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 hingga 75 meter di atas puncak kawah.
Sementara untuk gempa guguran terjadi sebanyak 58 kali dengan amplitudo 4 hingga 14 milimeter dan durasi antara 23 sampai 134 detik.
Sedangkan gempa low frekuensi tercatat sebanyak 5 kali, dengan amplitudo 4 sampai 8 milimeter, dengan durasi 7 sampai 8 detik.
Kemudian untuk gempa hybrid atau fase banyak terjadi sebanyak 70 kali, dengan amplitudo 4 hingga 9 milimeter, dan durasi antara 6 sampai 9 detik.
BPPTKG menyebut tingkat aktivitas saat ini masih di level III atau Siaga.
Masyarakat diimbau untuk mewaspadai ancaman berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara serta barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Kemudian sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
“Waspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News