GenPI.co Jogja - BPBD Bantul mencatat ada sebanyak 548 kejadian bencana di wilayahnya sepanjang 2022 lalu. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2021 dengan 373 kejadian.
Dalam upaya peningkatan kapasitas mitigasi, BPBD Bantul membentuk dan melatih tim reaksi cepat.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta mengatakan ada sebanyak 30 orang dalam TRC yang dibentuk ini.
“Pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangan bencana,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (8/3).
Menurut Agus, TRC punya peran besar dalam penanggulangan bencana. Tim ini punya tupoksi mengkaji secara cepat dan tepat di lokasi bencana dalam mengidentifikasi kejadian.
“Baik dari jumlah korban, kerusakan sarana prasarana maupun gangguan terhadap pelayanan umum,” tuturnya.
Agus mengungkapkan tim TRC ini juga harus punya kemampuan merencanakan dan memetagkan mitigasi supaya koordinasi bisa terbangun terarah.
Kemampuan tersebut diperlukan melihat banyaknya potensi bencana di Bantul. Mulai dari gempa bumi, abrasi, banjir, tanah longsor hingga kebakaran.
Sementara, Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengatakan mitigasi bencana menjadi kunci dalam penanggulangan bencana yang tepat.
“Dengan mitigasi yang jelas, maka langkah penanggulangan bencana bisa tertata dan terstruktur dengan tepat sasaran,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News