Waduh, Kematian Ibu di Bantul Capai 16 Kasus pada 2022

28 Februari 2023 14:00

GenPI.co Jogja - Pemkab Bantul mencatat kematian ibu mencapai 16 kasus pada 2022. Kapasitas dan kualitas bidan pun harus ditingkatkan untuk menekan jumlah kasusnya.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Bantul Nur Allailiyah mengatakan jumlah kasus pada 2022 memang menurun dibandingkan 2021 yang mencapai 44 kematian.

“Penyebab utamanya karena perdarahan serta pre eklampsia,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (28/2).

BACA JUGA:  Polres Bantul Ungkap Jaringan Pengedar Narkoba, 969 Gram Ganja Disita

Menurut Nur, bidan mempunyai peran penting untuk mengantisipasi kematian ibu dan bayi, sehingga kapasitas dan kualitasnya harus terus ditingkatkan.

Nur mengatakan perlu ditinjau ulang mengenai pelayanan obstetric dan neonatal di puskesmas yang ada di Bantul dalam upaya penurunan kasus kematian.

BACA JUGA:  Pengembangan Kasus, Polres Bantul Musnahkan 30 Ribu Pohon Ganja

“Kemudian ditinjau mengenai bidan, apakah sudah terpenuhi dari sisi jumlah maupun kualitasnya,” ujarnya.

Dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan, IBI Bantul juga menggandeng PUM Netherland.

BACA JUGA:  Padat Karya di 355 Lokasi, Bantul Target Bisa Serap 12 Ribu Pekerja

PUM Netherland ini merupakan organisasi sukarelawan para ahli dengan pembiayaan dari Pemerintah Belanda.

Sementara, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan peran IBI sangat diperlukan dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi.

“Kami ingin bayi-bayi yang dilahirkan sehat dan tumbuh dengan baik,” ucapnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA