GenPI.co Jogja - BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan respons terkait adanya sesar aktif baru dengan nama Sesar mataram di Kabupaten Sleman.
Sesar aktif baru tersebut sebelumnya diklaim oleh seorang peneliti dan telah disiarkan di laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasioanal (BRIN).
Manajer Pusdalops BPBD DIY Lilik Andi Aryanto mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Stasiun Geofisika Kelas I Sleman.
Dia mengaku masih menanti instansi kompeten yakni BMKG untuk kemudian akan melakukan peningkatan kapasitas masyarakat.
“Kami terus sampaikan di Yogyakarta ini ada banyak ancaman bencana, di antaranya gempa bumi dan longsor,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (22/2).
Sesar aktif itu disebut oleh Profesor Riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi Danny Hilman Natawidjaja saat lokakarya nasional di Jakarta pada 29-30 November 2022.
Lilik mengungkapkan BPBD DIY akan menjadikan hasil kajian BMKG sebagai dasar penyusunan peta risiko bencana gempa bumi yang baru.
“Kalau memang ada ancaman itu, nanti akan muncul peta risiko,” tuturnya.
Lilik menyampaikan terlepas dari ada atau tidaknya sesar baru itu, BPBD DIY terus memberi edukasi kepada warga supaya melakukan mitigasi bencana secara mandiri.
“Baik itu untuk longsor maupun gempa bumi,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News