GenPI.co Jogja - Pemkab Bantul mencatat angka balita stunting dalam dua tahun terakhir ini mengalami penurunan sebesar dua persen.
Kepala DP3APPKB Bantul Ninik Istitarini mengatakan dari hasil pengukuran di posyandu pada 2021 angka stunting balita sebesar 8,36 persen.
Kemudian data terakhir yakni pada 2022 angka stunting di Bantul sebesar 6,42 persen.
“Dari data pada 2022, angka stunting mengalami penurunan. Baik secara survei maupun pengukuran langsung,” katanya dikutip dari Antara, Senin (20/2).
Ninik menyebut untuk jumlah balita stunting pada 2021 ada sebanyak 3.996. kemudian pada 2022 menurun menjadi 3.001.
“Ada kesembuhan dan juga lulus, karena usianya telah lebih dari lima tahun,” tuturnya.
Dia menyampaikan upaya menurunkan jumlah stunting ini tetap terus digencarkan meski angkanya telah berhasil ditekan.
Salah satunya yakni dengan memantau kondisi bayi yang baru lahir, mengingat angka kelahiran bayi terus terjadi.
“Remaja usia SMP-SMA diberi tablet tambah darah untuk penyiapan mereka ketika hamil dan punya anak,” ujarnya.
Kemudian juga calon pengantin saat ini harus mendaftar melalui elektronik sistem informasi ibu hamil untuk mengetahui kondisinya.
“Kalau kondisi kurang baik, kami langsung intervensi atau terapi kepada mereka,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News