GenPI.co Jogja - Kasus leptospirosis di Kabupaten Gunungkidul pada awal tahun ini tercatat sudah muncul sebanyak empat kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan empat kasus tersebut saat ini telah sembuh.
“Awal tahun ini belum ada yang ditemukan kasus meninggal dunia,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (8/2).
Dewi mengungkapkan kasus ini cukup menjadi perhatian karena hampir setiap tahun ada warga yang meninggal dunia akibat leptospirosis.
Dia menyebut pada 2022 terdapat 31 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia ada sebanyak empat orang.
Jumlah itu menjadi yang tertinggi sejak kurun waktu 2018 hingga 2021. Sedangkan pada 2017 tercatat ada 64 kasus leptospirosis.
“Dari 64 kasus pada 2017 itu, ada sebanyak 16 orang yang meninggal dunia,” ujarnya.
Dewi berharap masyarakat bisa lebih waspada dan memahami potensi penularan penyakit yang disebabkan karena paparan air kencing tikus ini.
Penyakit tersebut masuk melalui luka di tubuh. sedangkan gejalanya berupa panas, sakit di badan, mual muntah dan lainnya.
“Kalau mengalami gejala, segera mengakses layanan kesehatan terdekat. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian karena menyerang ginjal,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News