Dampak Penyakit Kulit pada Sapi, Pasar Hewan di Gunungkidul Sepi

07 Februari 2023 12:00

GenPI.co Jogja - Penyakit kulit pada hewan ternak atau lumpy skin disease (LSD) yang muncul di Kabupaten Gunungkidul berdampak pada aktivitas ekonomi di pasar sepi.

Kabid Pengelolaan Pasar Disdag Gunungkidul Wasana mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan munculnya LSD berpengaruh pada aktivitas ekonomi di pasar hewan.

Dia menyebut pasar hewan di Gunungkidul belakangan ini cenderung sepi karena pedagang tidak mau membawa sapinya ke pasar.

BACA JUGA:  Sejumlah Atribut Partai Politik Bermunculan di Gunungkidul

“Ada penurunan pada peredaran hewan, tapi akumulasinya berapa persen belum tahu,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (7/2).

Wasana mengungkapkan para pedagang saat ini banyak yang tidak menjual sapinya ke pasar.

BACA JUGA:  Waduh, Sejumlah Telaga di Gunungkidul Dimasuki Ikan Predator

“Pedagang ketakutan, hewan ternaknya terkena penyakit LSD,” ujarnya.

Meski cenderung sepi, pihaknya belum ada rencana melakukan penutupan pasar hewan karena tingkat penularan masih bisa terkendali.

BACA JUGA:  Bakal Makin Mulus! Jalur Wisata di Gunungkidul Akan Diperbaiki

“Tidak ada pembatasan hewan ternak yang akan masuk ke Gunungkidul. Dinas peternakan telah mengambil tindakan untuk pengawasan,” tuturnya.

Sementara, Kabid Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul Retno Widyastuti mengatakan penyakit kulit pada hewan ternak ini memang telah ditemukan di wilayahnya.

“Kerugian ekonomisnya tinggi. Tapi tingkat penularan sedang,” ucapnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA