GenPI.co Jogja - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pengembangan teknologi berupa padi apung untuk solusi ancaman penyusutan lahan pertanian.
Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan per tahun Indonesia mengalami penyusutan lahan subur sekitar 1.400 hekatre di Pulau Jawa.
“Jadi harus mencari alternatif lahan yang lain,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (5/1).
Gunawan mengungkapkan sistem padi terapung ini bisa dikembangkan di lahan marginal atau tidak subur, rawa maupun lahan yang rawan banjir.
Teknologi ini telah dikembangkan para peneliti di Prodi Agroteknologi UMY dan telah diterapkan di Kalimantan Timur sejak November 2021.
Wilayah yang dijadikan lokasi pengembangan teknologi ini dipilihan yang merupakan lahan rawa gambut yang serung tergenang air luapan sungai Mahakam.
“Kalau lahan gambut ditanam padi dengan cara yang biasa, sebelum panen sudah terendam air,” ujarnya.
Gunawan berharap warga lokal di Kalimantan Timur bisa mengadopsi teknologi itu, sehingga produktivitas padi bisa berkelanjutan.
Dia menyebut teknologi yang dikembangkan ini juga 100 persen memakai sumber daya lokal.
“Ini juga menjadi keuntungan tersendiri bagi kelestarian teknologi itu,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News