GenPI.co Jogja - BPPTKG Yogyakarta mencatat Gunung Merapi mengalami enam kali gempa guguran pada Senin (19/12) pagi.
Sebanyak enam kali gempa guguran itu tercatat dengan amplitudo 3 sampai 6 mm, durasi 29,4 sampai 91,8 detik.
Kepala BPPTKG Agus Budi Sansoto mengatakan aktivitas itu tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Dalam periode itu juga tercatat 29 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 3-14 mm, S-P 0,2 sampai 0,9 detik, dan durasi 4,6 sampai 9,3 detik.
Tercatat pula 5 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 21 sampai 75 mm, dan durasi 9,7 hingga 16 detik.
Kemudian 18 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 3-9 mm, S-P : 0,2 hingga 1 detik, dan durasi 7,6 sampai 12,9 detik.
Lalu sebanyak satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5 mm, S-P 13,69 detik, dan durasi 96,2 detik.
Adapun untuk tingkat aktivitas Merapi saat ini masih di level III atau Siaga.
Sedangkan untuk potensi bahayanya yakni guguran lava dan awan panas pada sektor selatan hingga barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km.
Lalu, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sementara, jika terjadi letusan eksplosif maka lontaran material vulkanik bisa menjangkau radius 3 km dari puncak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News