GenPI.co Jogja - Pemkab Kulon Progo meminta para perajin tahu dan tempe tetap berproduksi dengan mengubah strategi penjualan di tengah kondisi harga kedelai mencapai Rp 14 ribu per kilogram.
Pj Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengatakan pemerintah daerah tidak mampu mengendalikan tingginya harga karena merupakan kedelai impor.
“Pedagang kami minta supaya tetap berjualan,” katanya, Rabu (9/11).
Tri Saktiyana meyakinkan tingginya harga kedelai impor ini tidak akan berlangsung lama. Menurutnya hanya sekitar 4 sampai 6 bulan saja.
“Pedagang jangan sampai menarik diri dari profesinya,” tuturnya.
Para perajin tahu maupun tempe bisa mulai mengubah strategi penjualannya supaya bisa tetap bertahan dengan kondisi ini.
“Pedagang sudah mengalami berkali-kali. Kami yakin akan kuat dan tetap eksis,” ujarnya.
Salah seorang perajin tahu Desa Ngentakrejo Suhadi mengungkapkan saat ini harga kedelai tembus Rp 14 ribu per kilogram.
Namun harga itu berlaku hanya untuk pembelian dalam jumlah besar saja. sedangkan untuk pembelian sedikit, harganya Rp 15 ribu per kilogramnya.
“Kami menyesuaikan permintaan pasar. Kalau pelanggan sudah terbiasa ukuran tahu kecil, maka permintaan kembali naik,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News