GenPI.co Jogja - BPPTKG mencatat Gunung Merapi mengalami 12 kali gempa guguran pada Selasa (1/11) pagi.
Sebanyak 12 kali gempa guguran tersebut dengan amplitudo 3-11 mm, dan durasi 24,1 hingga 142,4 detik.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyebut aktivitas itu tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
BPPTKG juga mencatat terjadi 4 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0,2 hingga 0,4 detik, dan durasi 7,1 sampai 7,6 detik.
Kemudian sebanyak 10 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4-14 mm, S-P 0,2 sampai 0,8 detik, dan durasi 6,8 hingga 10,6 detik.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km.
Lalu Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BPPTKG mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu juga mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News