GenPI.co Jogja - BPPTKG Yogyakarta mencatat Gunung Merapi mengalami gempa guguran sebanyak 13 kali pada Jumat (21/10) pagi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyebut aktivitas itu tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.
Sebanyak 13 kali gempa guguran itu tercatat dengan amplitudo 3-38 mm, dan durasi 34,9 sampai 105,3 detik.
Dalam periode itu juga tercatat 2 kali gempa embusan dengan amplitudo 3-6 mm, dan durasi 17,4 sampai 21,4 detik.
Tercatat pula 7 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0,2 sampai 0,5 detik, dan durasi 5,2 hingga 10,4 detik.
Lalu sebanyak 7 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3-10 mm, S-P 0,2 sampai 0,9 detik, dan durasi 6,7 hingga 7,8 detik.
Adapun untuk tingkat status saat ini masih di level III atau Siaga.
BPPTKG mengingatkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan hingga barat daya.
Wilayahnya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Selanjutnya, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News