GenPI.co Jogja - BPPTKG Yogyakarta mencatat Gunung Merapi mengalami 13 kali gempa guguran pada Senin (17/10) pagi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyebut aktivitas tersebut tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.
Sebanyak 13 kali gempa guguran itu dengan amplitudo 3-26 mm, dan durasi 37,8 hingga 167,5 detik.
Dalam periode pengamatan tersebut, juga tercatat 1 kali gempa embusan dengan amplitudo 4 mm, dan durasi 25,2 detik.
Selain itu juga 4 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 3-4 mm, S-P 0.3-0.4 detik, serta durasi 6,8 sampai 7,5 detik.
Tercatat pula 13 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0,3 sampai 0,7 detik, dan durasi 6,4 sampai 7,8 detik.
Adapun untuk tingkat aktivitas Merapi saat ini masih pada level III atau Siaga.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan hingga barat daya.
Wilayah yang memiliki potensi bahaya itu yakni Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News