GenPI.co Jogja - BPPTKG Yogyakarta mencatat Gunung Merapi mengalami 9 kali gempa guguran pada Selasa (11/10) pagi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyebut 9 kali gempa guguran itu dengan amplitudo 3-16 mm, dan durasi 30,2-122 detik.
Aktivitas tersebut tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.
Dalam periode itu juga tercatat 11 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 3-13 mm, S-P 0.2-0.6 detik, dan durasi 6,2-12,8 detik.
Kemudian 14 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3-9 mm, S-P 0,2-0,7 detik, dan durasi 7,2-13,5 detik.
Adapun untuk tingkat aktivitas saat ini, Gunung Merapi masih di level III atau Siaga.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km.
Kemudian juga Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. Lalu, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BPPTKG mengimbau supaya masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News