GenPI.co Jogja - Saptuari Sugiharto, pebisnis sukses asal Yogyakarta yang memutuskan untuk hijrah mulai 2014 silam.
Saptuari merupakan pemilik beberapa usaha yang sudah cukup besar, di antaranya Kedai Digital, Tengkleng Hohah, dan lainnya.
Saptuari mengatakan keputusan untuk hijrah ini setelah dia mengikuti seminar tentang bisnis yang berisi mengenai riba pada 2013.
Dia kemudian melakukan komunikasi ke narasumber dari seminar itu, dan dijelaskan mengenai istilah riba.
Saptuari baru sadar bahwa utang-utang yang dimiliki dengan total Rp2,1 miliar itu sebagian besar merupakan riba. Dia lalu berkomunikasi dengan istrinya untuk niat hijrah.
“Hijrah itu harus ada keberanian. Banyak orang tidak siap hijrah, takut dianggap bangkrut. Ruko, mobil kok dijual, kelihatan harga dirinya,” katanya dikutip dari Youtube Pecah Telur, Rabu (13/7).
Saptuari lalu menjual ruko strategis yang dimilikinya. Perlahan, beberapa keajaiban pun dirasakan.
“Setelah niat dan melakukan hijrah, ada beberapa keajaiban. Setelah 6 tahun menikah, akhirnya istri saya hamil,” tuturnya.
Saptuari lalu semakin bersemangat untuk melunasi seluruh utangnya. Semua harus lunas sebelum anaknya lahir.
Sebuah titik balik pun muncul. Saptuari didatangi oleh dua orang pemuda dari Bandung untuk mengajak kerja sama menerbitkan buku.
“Saya kan rajin menulis tentang riba di Facebook, dan catatannya saya backup di handphone. Waktu itu, datang dua pemuda culun,” ujarnya.
Buku yang diterbitkan berjudul ‘Kembali ke Titik Nol’ meledak. Saptuari berhasil melunasi setelah utang sebelum anaknya lahir.
“Tiga hari sebelum anak saya lahir, semua utang saya bisa lunas,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News