GenPI.co Jogja - Saptuari Sugiharto, pria asal Yogyakarta yang sukses menjalankan berbagai bisnis tanpa riba. Dia memiliki usaha seperti kedai digital dan lainnya.
Saptuari sejak kecil dididik dengan keras oleh ayahnya yang seorang tentara di Jakarta.
Namun setelah kelas 5 SD, dia harus menjadi anak yatim karena ayahnya sakit yang kemudian meninggal dunia.
Segala keterbatasan saat kecil dialaminya. Ibunya lalu bekerja sebagai babysitter di luar negeri.
“Saya SD dan SMP di Jakarta. Kemudian SMA saya kembali Yogyakarta. Tinggal di rumah saudara satu ke saudara yang lain,” katanya dikutip dari Youtube Pecah Telur, Minggu (10/7).
Lulus SMA dia meminta izin ibunya untuk kuliah dan tidak akan meminta uang saku maupun biaya. Saptuari lalu diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Saya tidak tahu duitnya nanti dari mana, yang penting kuliah dulu. Setelah Ospek, saya kerja di Kopma UGM untuk nunggu tas,” ujarnya.
Dari pekerjaannya itu, Saptuari melihat ada orang dari Bandung, Jawa Barat yang menitipkan jual stiker.
Saptuari lalu mulai belajar desain diajari oleh seorang temannya yang bekerja di sebuah rental komputer.
“Saat itu, tidak hanya di UGM. Saya jualan stiker di beberapa universitas yang ada di Yogyakarta. Bahkan sampai Solo dan Semarang,” kata dia.
Dari usahanya ini, dia berhasil mencukupi kebutuhan kuliahnya. Bahkan juga mampu untuk membiayai sekolah adiknya.
“Dari situ, saya sadar. Ternyata saya kuliah sambil bekerja untuk membiayainya ternyatanya bisa,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News