GenPI.co Jogja - Yoyok Hery Wahyono, pemilik dari Waroeng Spesial Sambal (Waroeng SS) mengaku banyak mendapatkan hikmah dari peristiwa pandemi Covid-19.
Pemilik dari 99 cabang Waroeng SS dengan sekitar 4 ribu karyawan itu mengatakan tidak ada strategi apapun ketika bisnis dihadapkan dengan pandemi Covid-19.
“Kalau strategi, tidak ada. Itu kan dadakan, siapa yang sempat menyiapkan strategi,” katanya dikutip dari Youtube Pecah Telur, Rabu (6/7).
Menurut Yoyok, pandemi Covid-19 merupakan ujian yang lengkap bagi sebuah bisnis. Ibarat kapal, tak hanya diterjang oleh badai saja.
“Tapi juga dihempas gelombang, diguncang gempabumi. Kalau ujian sebelumnya kan cuma satu. Misal krisis moneter atau harga bahan baku tinggi,” tuturnya.
Yoyok mengatakan saat Covid-19 merebak, pasar menjadi sepi. Selain itu juga tidak ada kepastian kapan kondisi krisis itu akan berakhir.
“Pimpinan saatu itu diuji. Hampir setiap minggu, kami bergerak dengan komando saya. Kapan waktunya bergerak, lari atau berhenti dulu,” ujarnya.
Berbagai cara dilakukannya agar bisnis tetap bisa bertahan. Seperti dengan menjual beras, tepung, bawang, hingga membuat paket hemat.
“Kami jual beras, bawang putih, tidak hanya di tepi jalan. Tapi juga masuk ke kampung-kampung,” kata dia.
Selain itu juga gaji kepada karyawan dikurangi untuk menekan biaya pengeluaran. Namun dia tetap memegang prinsip tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke karyawan.
“Kalau kami melakukan PHK, itu harus mulai dari nol. Saya bayangkan, itu berat,” ujarnya.
Dari ujian itu, dia mengaku mendapatkan banyak hikmah. Semisal kebutuhan bahan baku yang selama ini diyakini tidak mungkin bisa di bawah 50 persen, ternyata bisa ditekan menjadi 46 persen.
“Ada banyak kekuatan baru yang menjadi potensi untuk bisnis SS. Kemampuan, kebiasaan yang sebelumnya kami rasa tidak mungkin, ternyata bisa,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News