GenPI.co Jogja - Peristiwa kerusuhan yang terjadi di daerah Babarsari, Kabupaten Sleman merupakan buntut dari kejadian keributan di sebuah tempat hiburan.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan ada setidaknya tiga kelompok massa yang terlibat dalam beberapa peristiwa saling berkaitan.
Menurutnya, mereka ini sebetulnya di Yogyakarta kemungkinan sedang tugas belajar maupun sebagai pekerja.
“Mungkin ada yang sebagai pelajar, mahasiswa atau mungkin memang bekerja di Yogyakarta,” katanya dikutip dari Youtube Polda Jogja, Selasa (5/7).
Yuliyanto menyebutkan proses pengusutan kasus kerusuhan yang terjadi di Babarsari saat ini masih terus berjalan.
“Proses saat ini masih terus berjalan. Kami akan melakukan proses hukum dan semua pihak diharap bisa menjaga kondisi keamanan,” tuturnya.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di daerah Babarsari pada Senin (4/7) siang. Setidaknya ada tujuh sepeda motor dan kursi di teras sebuah ruko yang terbakar.
Peristiwa itu merupakan buntut dari kejadian sebelumnya, berupa kerusuhan di sebuah tempat hiburan yang terjadi pada Sabtu (2/7).
Pada kejadian Sabtu (5/7) dini hari di sebuah tempat hiburan itu ada pengunjung dari oknum warga NTT kelompok L yang ribut dengan pihak keamanan yakni kelompok K.
Karena ada yang terluka, kelompok L selang beberapa waktu melakukan penyerangan yang diduga menjadi lokasi tinggal kelompok K.
Kejadian itu juga membuat beberapa orang terluka, salah satu yang mengalaminya adalah orang yang mempunyai hubungan darah warga Papua.
Selanjutnya, pada Senin (4/7) pagi kelompok warga Papua mendatangi Mapolda DIY untuk mempertanyakan kejelasan pengungkapan kasus yang menyebabkan seorang warganya terluka.
Karena mendapatkan jawaban yang tak memuaskan, kelompok ini lalu mendatangi kawasan Babarsari kemudian melakukan kerusuhan.
“Situasi sejak pukul 13.00 WIB (Senin) sudah kondusif,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News