GenPI.co Jogja - Yoyok Hery Wahyono, pemilik dari Waroeng Spesial Sambal (Waroeng SS) dengan 96 cabang pantang untuk memiliki mental mudah menyerah.
Yoyok mengatakan pernah ada cabang yang terus mengalami kerugian. Bahkan sampai tiga tahun berjalan, tidak ada keuntungan sama sekali.
“Sampai sekarang juga masih ada. Tapi tidak sampai saya tutup. Maksimalnya relokasi,” katanya dikutip dari Youtube Pecah Telur, Selasa (5/7).
Menurut Yoyok, ketika rugi lalu ditutup itu sama saja melemahkan mental atau memudahkan untuk melegalkan menyerah.
“Jangan sampai menutup cabang. Di Waroeng SS saya anti menutup. Kalau masih mampu tombok (menutup kerugian) dan ada pelanggan, tidak ditutup,” tuturnya.
Yoyok mengatakan terus menutup kerugian supaya tidak ditutup ini sampai ke titik ketidakberdayaan.
“Titik ketidakberdayaan itu, ketika sudah tidak ada lagi yang untuk tombok dan sudah tidak ada pelanggan yang datang ke situ,” kata dia.
Yoyok menyebut penanganan cabang yang mengalami kerugian maksimalnya hanya direlokasi saja. Kalaupun dilakukan, itu pun bukan kehendaknya.
“Selama ini yang direlokasi paling karena kontrakan tidak boleh diperpanjang atau karena banjir. Biasanya setelah direlokasi, terus jaya,” kata dia.
Dalam menjalankan bisnisnya, Yoyok tidak membuka franchise atau waralaba. Konsep ini memang pernah dilakukannya sekitar 2007 silam.
Namun berjalan selama 3 tahun, dirinya mengakusisi cabang yang franchise dan mengubahnya menjadi sistem bagi hasil.
“Banyak kelemahannya, karena dikelola pihak lain. Misal dari kualitas produk, layanan, maupun sumber daya manusia. Kami akuisisi dan mengganti dengan sistem bagi hasil,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News