Keren! Wanita di Kulon Progo Ini Sukses Usaha Cokelat Wondis

01 Juli 2022 11:00

GenPI.co Jogja - Dwi Martuti Rahayu, seorang wanita asal Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo yang sukses usaha cokelat pegagan dengan nama wondis cokelat.

Dia memberdayakan puluhan petani kakao dan ibu-ibu di sekitar tempat tinggal dalam proses produksinya.

Dwi mengatakan awal mula terjun ke produk olahan pangan ini sekitar 2012 silam ketika iseng mengikuti lomba olahan pangan lokal tingkat kecamatan.

BACA JUGA:  Peluang! Pria di Bantul Ini Sukses Menjadi Peternak Kelinci

Dwi membuat suatu makanan berbahan dari kulit pisang, biji rambutan, biji durian, dan lainnya. Hasilnya dia mampu mendapakan juara.

“Kemudian saya diutus kecamatan ikut lomba olahan makanan, dan selalu menang,” katanya dikutip dari Youtube DNTrust, Jumat (1/7).

BACA JUGA:  Mantan Karyawan, Pria di Bantul Ini Sukses Usaha Kerajinan Rotan

Dari berbagai lomba itu, dia bisa memahami kalau suatu produk makanan tidak perlu ekstrem. Namun hanya perlu bahan yang sudah diterima masyarakat dan sedikit inovasi.

“Karena warga sekitar tahu kalau saya sering juara, akhirnya ibu-ibu menyampaikan ingin ikut. Tercetus ide dari situ untuk membuat kelompok wanita tani,” tuturnya.

BACA JUGA:  Belajar Otodidak, Pria di Bantul Ini Sukses Bikin Pisau Batik

Ada puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok tani bentukan dengan nama pawon gendis ini.

Dwi lalu kembali mengikuti lomba olahan pangan, dan dia memilih memproduksi olahan tanaman pegagan yang banyak tumbuh di sekitar tempat tinggal.

“Ada sekitar 40 produk olahan pegagan yang kami produksi, salah satunya cokelat pegagan,” ujarnya.

Inovasi produk cokelat olahan itu berhasil mencuri perhatian dari pemerintah kabupaten setempat. Dwi lalu ditantang untuk membuat cokelat pegagan dan hasil pertanian kakao warga Kulon Progo.

Dari situ, Dwi bertemu kelompok petani kakao di Kulon Progo yang anggotanya berjumlah sekitar 70 orang.

“Saya menuntut ke petani supaya produksi kakao dikelas-kelas. Kelas 1 dan 2 saya beli, dan pastinya dengan harga yang lebih tinggi dari tengkulak,” kata dia.

Dwi pun berhasil memproduksi cokelat pegagan bersama para anggota wanita tani dari bahan baku kakao petani Kulon Progo.

Selain mengangkat ekonomi puluhan warga, usaha cokelat pegagan ini terus berkembang dengan adanya tempat wisata edukasi serta kedai cokelat wondis.

“Wondis itu sebenarnya singkatan dari pawon gendis, nama dari kelompok wanita tani,” ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA