GenPI.co Jogja - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau supaya agar tak resah jika ingin berkuran sapi saat IdulAdha seiring munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)
Ketua Komisi Fatwa MUI DIY Makhrus Munajat mengatakan warga tidak perlu khawatir berlebihan jika ingin berkurban sapi.
Menurutnya, skrining dan pemeriksaan kondisi kesehatan sapi untuk di Yogyakarta telah dioptimalkan.
“Pemerintah daerah bersama para pakar kesehatan hwan dari berbagai perguruan tinggi telah optimal,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (28/6).
Dia menyebut munculnya wabah PMK tidak akan berdampak pada pelaksanaan kurban saat momen IdulAdha nanti.
“Hampir semua masjid di Yogyakarta sudah mengkondisikan kesehatan sapi. Jadi di Yogyakarta tidak menjadi suatu hambatan,” tuturnya.
Namun bagi warga yang tetap tak nyaman dan merasa tidak aman untuk memilih sapi sebagai hewan kurban, maka bisa mencari alternatif kambing.
“Jangan berkurban dari sapi yang didatangkan dari luar kalau merasa tidak aman,” ujarnya.
Munajat mengatakan dalam berkurban, memang diwajibkan untuk memilih sapi atau kambing yang sehat dan tidak cacat fisik.
“Jika terpapar PMK, maka sangat tidak boleh untuk dijadikan sebagai hewan kurban,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News