GenPI.co Jogja - Dosen STIE Mandala PB PMII Zainul Hasan membeberkan cara mencegah pencurian data pribadi dari tindak kejahatan phising di dunia digital.
Zainul mengatakan ketika masyarakat sudah terlanjur menekan link phising supaya tidak langsung panik.
Namun harus cepat sadar dan melakukan beberapa tahapan, seperti mengganti semua password baik media sosial maupun mobile banking.
“Kita harus cepat sadar ketika sudah mengisi link phising,” katanya dalam Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (22/6).
Modus penipuan phising di dunia digital biasanya dengan iming-iming hadiah. Link yang diberikan ke pelaku menuju ke suatu website untuk mengisi data pribadi.
Pelaku penipuan ini mengincar data pribadi seperti card verification code (CVV), one time password (OTP), dan personal indentification number (PIN).
Zainul mengungkapkan upaya pemblokiran juga bisa dilakukan jika mendesak.
Narasumber lain anggota RTIK Kota Surabaya William S Mendrofa mengatakan untuk mengatasi potensi menjadi korban penipuan digital, pengguna harus meminimalkan mengunggah data pribadi.
Selain itu, pengguna digital juga harus mengetahui layanan apa saja yang terkoneksi dengan aplikasi yang digunakan.
“Jika akun media sosial tidak dipakai lagi, sebaiknya dihapus. Karena kadang masih ada data pada media sosial yang tak digunakan lagi,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News