GenPI.co Jogja - Wahyu Nurgiyanto, pria asal Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul yang sukses menjadi peternak burung perkutut langganan juara dalam berbagai kontes.
Wahyu mengungkapkan awal mula menjadi peternak burung ini saat dirinya masih kuliah pada 1997 silam.
Ketika itu, ada kontes perkutut dan dia tertarik dengan sangkar yang warna-warni dengan harga sebesar Rp500 ribu.
“Saya kemudian kenal dengan salah seorang peternak derkuku atau tekukur di Sleman. Lama kelamaan saya senang dengan tekukur,” katanya dikutip dari Youtube DNTrust, Minggu (26/6).
Hobinya terus berlanjut. Setelah berhasil beternak tekukur, Wahtu mulai mengembangkan ternak burung jenis perkutut pada 2012.
“Perkutut, awalnya saya sekedar beternak saja. tidak tahu kriteria suara yang bagus. Saya kemudian belajar dari orang-orang yang lebih senior,” ujarnya.
Wahyu belajar mengenali perkutut dengan suara yang bagus, pemilihan bibit, maupun bahan burung untuk ikut kontes.
Dia juga tertantang untuk menghasilkan burung dengan kualitas juara dari hasil breeding sendiri. Sebab setiap perkutut mahal bertelur, tidak selalu menghasilkan anak yang bagus pula.
“Materi bagus dan mahal belum tentu mengeluarkan anakan bagus. Kadang burung dengan kualitas biasa bisa menghasilkan perkutut yang suaranya lebih bagus dari indukannya,” tuturnya.
Wahyu telah berhasil memenangkan banyak kontes dari hasil breeding. Burungnya juga laris dibeli oleh peternak di Yogyakarta maupun Jawa Tengah.
“Biasanya burung saya pasarkan melalui media sosial atau marketplace. Kadang juga ada dari teman yang membeli,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News