GenPI.co Jogja - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayahnya.
Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan upaya menekan stunting ini melalui Intervensi Gizi Spesifik yang ditujukan pada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK).
Selain itu juga Intervensi Gizi Sensitif yang ditujukan pada masyarakat umum dengan pelibatan lintas sektor dan mitra kerja.
“Upaya mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas harus dimulai dari keluarga,” katanya dikutip dari laman resmi Pemkab Kulon Progo, Senin (27/9).
Hal tersebut dikatakan Sutedjo saat Kegiatan sosialisasi, Advokasi, dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja pada Keluarga Berisiko Stunting.
Acara yang digelar di Kelurahan Bugel itu juga dihadiri oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo.
Sutedjo mengungkapkan setiap tahujnnya angka stunting di Kupon Progo terrus menurun.
Ia menyebut pada 2020 stunting telah menginjak di angka 11,8 persen.
Sedangkan pada 2018, angkanya 14,31 persen dari total balita yang ada di Kulon Progo.
Sementara, Hasto Wardoyo mengatakan pihaknya bersama Kementerian Agama bersama melakukan edukasi pada calon pengantin.
Edukasi tersebut dimaksudkan agar 3 bulan sebelum melakukan pernikahan dilakukan penilaian status gizi secara virtual.
“Supaya setelah menikah calon ibu sudah siap secara fisik dan mental agar tidak melahirkan generasi stunting,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News