GenPI.co Jogja - Pakar Ekonomi Energi UGM Fahmy Radi menyebut rencana pemerintah mengalihkan pemakaian elpiji tiga kilogram ke listrik atau kompor induksi sudah tidak perlu wacana lagi.
Menurut Fahmy, ketika memang memungkinkan migrasi ke kompor listrik maka akan sangat tepat.
Sebab kompor listrik biaya per unitnya lebih murah dibandingkan dengan elpiji, sehingga sudah seharusnya direalisasikan secara bertahap.
“Tidak perlu wacana. Itu sudah harus direalisasikan secara bertahap," katanya dikutip dari Antara, Kamis (23/6).
Fahmy mengungkapkan untuk impor elpiji selaman ini menelan biaya yang sangat besar dari APBN. Selain itu juga untuk menanggung subsidi elpiji tiga kilogram.
“Biaya yang dikeluarkan untuk subsidi elpiji tiga kilogram sangat besar dan sebagian pun tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Fahmy mengatakan konversi elpiji ke kompor listrik pun hanya bersifat terbatas. Sebab kemungkinan hanya menjangkau pelanggan listrik yang mempunyai daya minimal 1.300 VA.
Menurut dia, rencana itu juga harus diiringi dengan program pembangunan jaringan pipa gas untuk warga yang tinggal di daerah dekat sumber gas.
Selain itu juga gasifikasi atau konversi batu bara menjadi produk gas.
“Waktunya harus migrasi. Kompor listrik tidak satu-satunya, tapi ada jaringan gas dan gasifikasi,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News