GenPI.co Jogja - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi mengalami sebanyak 42 kali gempa guguran pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Senin (27/9).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan 42 kali gempa guguran itu dengan amplitudo 3 hingga 25 milmeter.
“Durasi antara 11 hingga 140 detik,” katanya dalam keterangannya pada Senin (27/9).
Dalam periode pengamatan itu juga terjadi satu kali gempa guguran dengan amplitudo -2 milimeter, dan durasinya 92 detik.
Sedangkan pengamatan secara visual, Gunung Merapi tampak dengan asap kawah bertekanan lemah teramatu berwarna putih.
Asap kawah tersebut memiliki intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara dan barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro.
Selain itu juga sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
BPPTKG mengimbau agar masyarakat agar melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News