GenPI.co Jogja - Pemerintah Kabupaten Bantul mewajibkan hewan ternak yang didatangkan dari luar daerah karantina selama 14 hari.
Ini merupakan upaya memastikan kondisinya bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo mengatakan selain sehat, hewan yang diperjualbelikan di pasar juga harus punya surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
Bagi ternak yang baru didatangkan dari luar daerah, SKKH akan dikeluarkannya setelah hewan menjalani karantina selama 14 hari.
“Ternak kalau sudah masuk Bantul akan dikarantina 14 hari. Kemudian diperiksa. Kalau memang sehat baru kami keluarkan SKKH,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (17/6).
Joko menyebut sebelum selesai karantina selama 14 hari, pihaknya tidak akan berani mengeluarkan SKKH.
“Sekarang juga sudah banyak yang mencari hewan kurban. Jadi harus ada SKKH,” tuturnya.
Upaya lain untuk mengatasi wabah PMK ini juga melakukan pengawasan ketat di jalur-jalur tikus.
“Sapi di Bantul banyak yang dari Wonosari dan Wonogiri. Sedangkan perbatasan Bantul tidak ada pos pemeriksaan ternak. Jadi harus diawasi,” ujarnya.
Adapun untuk perkembangan kasus PMK di Bantul saat ini sudah ada temuan 973 kasus yang tersebar di 13 kecamatan.
“Warga kami minta menghubungi puskeswan jika mempunyai ternak yang mengalami gejala PMK,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News