Kisah Pria di Yogyakarta: Resign dari PNS, Sukses Usaha Pie Salak

08 Juni 2022 11:00

GenPI.co Jogja - Muhammad Sulkhi Mubarok, pria asal Yogyakarta yang memilih resign dari pegawai negeri sipil (PNS) dan berwirausaha membuat oleh-oleh bernama pie salak djogja atau paidjo.

Sulkhi saat masih menjadi PNS, mencoba berbisnis keripik dengan level pedas pada 2011 silam. Dia order keripik tersebut dari salah seorang temannya.

“Saya tertarik untuk bisnis itu. Saya gadaikan SK PNS saya ambil Rp25 juta untuk modal bisnis dan biaya nikah adik saya,” katanya dikutip dari Youtube Pecah Telur, Rabu (8/6).

BACA JUGA:  Untung Banyak! Pria di Sleman Ini Sukses Budi Daya Rumput Pakan

Bisnis yang dirintis Sulkhi lancar. Dalam dua jam jualan di tepi jalan sudah habis dagangannya. Selama 6 bulan jualan, dia pun sudah bisa umrah.

Sekitar 2015, dirinya kenal dengan ustad yang berceramah mengenai riba. Ustad tersebut menanyakan modal bisnis dari Sulkhi.

BACA JUGA:  Sukseskan PPDB, Bantul Bikin Posko Informasi dan Aduan

“Ditanya, usahamu dari hutang bank? Terus disuruh tobat,” katanya.

Sulkhi selang beberapa waktu kembali bertemu dengan ustad tersebut dan diminta untuk tobat. Namun juga diberi pesan supaya siap dihancurkan oleh Allah SWT ketika ingin tobat.

BACA JUGA:  Top! Pria Lulusan SMK di Bantul Ini Sukses Usaha Mesin Laundry

“2015, saya ketemu (menikah) istri yang antiriba juga. 2016 saya lepas toko (usaha) saya dan fokus kerja di kantor,” katanya.

Sulkhi kerja sebagai PNS di bagian staf keuangan. Dia pada 2016 kemudian diberi kepercayaan masuk ke dalam tim penganggaran.

“Saat itu, sering saya jumpai hal yang bertentangan dengan hati. Saya nggak bisa amanah kalau terus di sini. Saya lebih condong berwirausaha timbang bekerja, dan istri juga mendukung,” katanya.

Dia lalu resign dari PNS dan mulai mencari peluang untuk berwirausaha. Sulkhi sering melihat channel Youtube pengusaha sukses supaya bisa mendapatkan pelajaran.

“Dari situ ada pelajaran bagaimana cara bangkit dari keterpurukan, yakni dengan memperbaiki rasa syukur,” kata dia.

Setelah resign, Sulkhi lalu berwisata dari Semarang ke Yogyakarta bersama istrinya. Karena padat kendaraan, dia memilih melalui jalan Turi, di Kabupaten Sleman.

“Saya di Turi beli salak. Lalu bersama istri kepikiran untuk membuat pie salak djogja, karena istri suka makan pie,” tuturnya.

Namun belum sempat menjalankannya, Sulkhi kembali mendapat cobaan pada 2020. Istrinya tiba-tiba mengajak untuk pisah.

“Dalam hati ada bisikan, di balik ujian yang besar pasti ada hikmah besar. Kata pertama yang saya ucapkan, Alhamdulillah terima kasih (istri) sudah mau jujur,” katanya.

Setelah pisah dengan istrinya, Sulkhi sempat akan menjadi marbot masjid sambil menemani orang tua temannya.

Dia juga ditawari oleh temannya untuk menjalankan rencana bisnisnya pie salak djogja. Karena sudah cocok, Sulkhi bersama rekannya akhirnya sepakat berwirausaha bersama.

Baru dalam waktu 7 bulan saja, pie salak djogja atau paidjo mampu menarik banyak perhatian. Usahanya diliput oleh stasiun televisi nasional dan semakin banyak dikenal.

“Keunikan paidjo ini semangat inovasi. Membantu pamor menaikkan pamor salak Sleman, menjadi oleh-oleh khas Jogja,” ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA