GenPI.co Jogja - Ashari, pria asal Piyungan, Kabupaten Bantul yang sukses usaha pembuatan mesin laundry dengan standar nasional Indonesia.
Pria yang akrab disapa Hari tersebut merupakan lulusan STM Negeri 2 Yogyakarta. Dia mengawali usaha pada 2008 lalu di bidang konstruksi dan manufaktur.
Hari mengatakan keinginan untuk bisa punya usaha itu sudah sejak dirinya masih sekolah.
“Teman-teman saya banyak yang ingin kerja di perusahaan ternama. Saya sendiri ingin tetap kerja di Jogja di bengkel kecil,” katanya dikutip dari Youtube DNTrust, Senin (6/6).
Keinginannya bekerja di bengkel kecil yang ada di Yogyakarta tersebut supaya dirinya tahu di mana tempat membeli bahan maupun alat untuk mengembangkan usahanya sendiri.
“Mengawali usaha sendiri pada 2008 lalu. Saya bersama dua adik ipar saya,” tuturnya.
Seiring waktu, ada konsumen di daerah Pakem, Sleman meminta jasanya memasang kuda-kuda rumah.
Hari menyebut di daerah Pakem ada banyak tumbuh usaha laundry. Dia ingin mengetahui jasa cuci pakaian tersebut.
Hari merasa heran karena mencuci di landry baru bisa selesai dikerjakan selama 4 hingga 5 hari. Jika ada seragam sekolah yang dicuci pun bisa merepotkan konsumen.
“Katanya tidak punya mesin pengering karena harganya mahal. Kemudian saya tawari, saya buatkan mesin pengering dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Pemilik laundry kemudian berkenan. Hari membuatkan mesin pengiring hanya dijualnya sebesar Rp3 juta.
Dalam waktu satu bulan, mesin pengiringnya laris 20 unit. Namun bukan berikutnya, dirinya mendapat keluhan hasil setrika pakaian sulit kering.
Hari lalu memperbaikinya hingga benar-benar bisa dipakai oleh pemilik usaha laundry. Dari awal pembuatan mesin pengiring, dia mengembangkan usahanya dengan membuat mesin laundry.
Hasil karya dari Hari ini telah mendapatkan sertifikat SNI. Dia juga dibantu oleh 60 orang karyawan dalam memproduksi mesin laundry.
“Saya target ke depan ada 500 anak muda yang ikut berkarya di sini,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News