GenPI.co Jogja - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Prof Fathul Wahid mengungkapkan satu cuitan di twitter sepanjang 140 huruf bisa berharga Rp100 juta.
Hal tersebut diketahui berdasar wawancara dengan ahli strategi media sosial yang terlibat saat kampanye calon presiden saat awal 2016.
Fathul mengatakan ada oknum politisi pengguna medsos yang menyewa para pesohor atau influencer dengan pengikut banyak
“Sebuah cuitan bahkan bisa berharga Rp100 juta, misal saat musim pemilihan presiden,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (31/5).
Menurut Fathul, kebebasan memungkinkan untuk direnggut oleh oknum tertentu dengan manipulasi dan penggiringan opini melalui media sosial dalam konteks perhelatan politik.
Akibatnya akal sehat sulit berfungsi. Fathul menyebut pengguna media sosial harus mampu menjadi pemikir mandiri.
Selain itu juga perlu mengkonter dengan narasi tandingan untuk meluruskan ketika ada oknum yang manipulasi dan penggiringan opini.
Fathul mengatakan dengan menjadi pengguna medsos yang pemikir pribadi dan tidak mudah terbawa arus narasi publik maka media sosial bisa menjadi penyubur demokasi.
“Akan semakin banyak orang teredukasi ketika menyebarkan informasi yang menginspirasi,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News