GenPI.co Jogja - Sebanyak 51 ternak yang tersebar di beberapa kecamatan Kabupaten Gunungkidul diketahui suspek penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunung Kidul Wibawanti Wulandari mengatakan 51 ternak tersebut dari beberapa penampuan yang ada di Kecamatan Playen.
“Kemudian juga di Semanu, Karangmojo, dan beberapa kecamatan lainnya,” katanya dikutip dari Antara,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (31/5).
Wibawanti mengungkapkan pihaknya telah mengambil sampel dari 51 ternak itu untuk diuji di laboratorium Balai Besar Veteriner Wates.
Sedangkan untuk hewan ternaknya langsung dilakukan isolasi supaya meminimalkan risiko penyebaran PMK.
“Kami juga lakukan pemantauan dan perawatan melalui petugas yang ad adi setiap kecamatan,” tuturnya.
Wibawanti mengatakan untuk meminimalkan risiko penyebaran PMK ini juga dilakukan penutupan dua pasar hewan, yakni Pasar hewan Siyono di Playen dan Munggi di Semanu.
Penutupan ini sudah melalui koordiasi dengan Dinas Perdagangan Gunungkidul.
Wibawanti menambahkan edukasi kepada masyarakat terutama peternak terus digencarkan, supaya tidak panik dengan adanya temuan enam sapi positif PMK sebelumnya.
“Kami minta supaya hewan ternak tidak dijual dengan harga murah. PMK ini bisa disembuhkan,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News