GenPI.co Jogja - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakin meluas.
Setelah sebelumnya ada ternak yang positif PMK di Kabupaten Kulon Progo dan Sleman, kini muncul kasus yang sama di Gunungkidul.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan ada sebanyak enam ternak yang positif PMK.
Berdasar informasi yang dikumpulkan, ternak tersebut bukan dibeli dari luar daerah Gunungkidul.
“Pengakuan pedagang yang menjual sapi di Pasar Hewan Siyono, sapi positif PMK yang hendak dijual itu dibawa dari rumah,” katanya dikutip dari Antara, Senin (30/5).
Wibawanti mengungkapkan enam ekor sapi itu mengalami gejala mengeluarkan abanyak air liur dan luka mirip sariawan pada mulut.
“Suhu badan sapi juga panas. Secara klinis dari pengamatan mat aitu istilahnya dugaan atau suspek,” ujarnya.
Wibawanti mengatakan pihaknya juga telah mengirim sampel ke BBVet Wates untuk diuji ke laboratorium.
“Sapinya telah diobati. Intinya tetap dilakukan penindakan pengobatan dulu,” kata dia.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan Pasar Hewan Siyono ditutup sejak Jumat (27/5) selama 14 hari ke depan.
“Kami tutup sementara pasar hewan supaya tidak meluas penyakit PMK di Gunungkidul,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News