GenPI.co Jogja - Pak Jay, pria yang tinggal di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman yang sukses menjalani profesi sebagai petani hidroponik di lahan sempit.
Dirinya mengawali bisnisnya sebagai petani hidroponik ini hanya coba-coba. Namun ternyata hasilnya cukup bagus.
“Karena hasilnya bagus, saya kemudian nyewa lahan di daerah Donohudan, Solo untuk mengembangkan hidroponik,” katanya dikutip dari Youtube DNTrust, Jumat (13/5).
Usahanya mengembangkan hidroponik di Donohudan tak bertahan lama, hanya sekitar 2 tahun saja.
“Saya kembali lagi ke Jogja untuk mengembangkannya, karena pelanggan sebagian besar di Yogyakarta,” kata pria yang berlatar belakang pendidikan elektronika ini.
Pak Jay lalu memilih untuk menekuni bertani hidroponik ini di daerah Ngaglik, Sleman di lahan sempit. Dia mengaku selain hasilnya yang cukup menggiurkan, juga cara tanamnya terbilang mudah.
Hidroponik, menurutnya sistem bertani yang memakai sentuhan teknologi. Dia mampu panen setiap satu bulan saja dari hasil tanaman berbagai jenis sawi.
“Berbeda dengan bertani di lahan tanah yang harus keluar modal untuk mengolah lahan dan pestisida. Tani hidroponik itu hanya butuh benih dan nutrisi,” ujarnya.
Pak Jay tak terlalu kesulitan dalam hal pemasaran. Dia mengaku untuk mendapatkan untung, cukup menjualnya ke pasar saja cukup.
“Kalau kami hampir tidak mengalami kendala. Biasanya orang bertani hidroponik karena hobi, kesulitannya di pemasaran. Kami jual ke pasar saja sudah untung,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News