GenPI.co Jogja - Erzani, pria yang tinggal di daerah Pleret, Kabupaten Bantul raup untuk melimpah dari bisnisnya ternak kalkun.
Erzani memulai usahanya pada akhir 2010 silam, ketika tren tren dan harganya pun ketika itu sangat tinggi.
Dia mengungkapkan ada beberapa petimbangan memilih untuk beternak kalkun. Pertama yakni karena secara ekonomis atau keuntungannya yang tinggi.
“Cara beternaknya pun mudah dengan pakan yang gampang didapat dan pasarnya sangat besar,” katanya dikutip dari Youtube DNTrust, Kamis (12/5).
Erzani mengatakan untuk pakan dari kalkun ini berupa sayur hijau seperti daun pepaya, genjer, lalu juga bisa memakai enceng gondok.
“Nasi sisa-sisa makanan juga bisa untuk pakan. Jadi kalau rumahnya dekat pasar atau warung lesehan, bisa kita minta makanan sisa yang terbuang untuk dipakai makanan kalkun,” ujarnya.
Dari sisi ekonomisnya, telur kalkun yang telah menetaspun sudah ada yang menawar. Kemudian daging, bulu, hingga kotorannya.
“Dagingnya untuk rumah makan, restoran atau hotel. Kemudian untuk bulu, biasanya dipakai untuk kerajinan anak panah, dan kotorannya bisa untuk pupuk,” tuturnya.
Erzani mengaku sempat mengalami kesulitan saat awal menjalani usahanya. Terutama dari sisi pemasarannya.
“Tapi Alhamdulillah, karena semakin banyak yang kenal dan ada media, semakin banyak permintaan,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News