GenPI.co Jogja - Banu Bimo Ariwibowo, pria asal Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman yang sukses ternak burung finch.
Dia mengawali bisnisnya sekitar 2015 silam, setelah usaha yang dijalani sebelumnya hancur.
“Sebelum beternak burung finch, kondisi bisnis saya remuk. Sudah tidak punya modal,” katanya dikutip dari Youtube DNTrust, Rabu (11/5).
Banu dalam kondisi tersebut mengalami kebingungan mencari ide bisnis yang paling tepat untuknya. Dia ingin usaha yang minim modal dan skill.
Banu sempat mencari referensi mengenai jenis-jenis burung yang bisa dijadikan usaha dengan modal minim, pakannya murah, dan bisa dengan ilmu seadanya.
“Pilihan saya jatuh ke finch, karena lebih mudah dan sederhana dalam budi dayanya. Selain itu juga prospeknya cerah,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, ternyata benar apa yang dipikirkan oleh Banu. Burung finch masih belum dikembangkan secara maksimal oleh peternak Indonesia.
“Pasar lokal masih luas sekali. Banyak burung import yang masuk ke Indonesia itu selalu laku. Seharusnya pasar itu diisi oleh peternak lokal,” tuturnya.
Banu pun sukses dengan usahanya ini. Burung yang dibudi dayakannya laku keras di pasar lokal.
Mereka yang membeli burung dari hasil ternak Banu ini dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, hingga Makassar.
“Pernah ada tawaran untuk ekspor ke Italia dan Spanyol. Tapi kesulitan pengiriman dan prosedur untuk ekspor, kami tidak tahu,” kata dia.
Banu berharap ke depannya ada perhatian lebih dari pemerintah, terutama mengenai edukasi bagaimana melakukan ekspor.
“Kami ingin ternak burung finch di Indonesia itu bisa untuk ekspor ke Eropa atau Amerika,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News